I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pemimpin merupakan sosok
yang penting bagi kehidupan manusia. Sepanjang sejarah, pemimpin senantiasa
mampu mengubah wujud dunia untuk menjadi lebih baik. Seorang pemimpin Islam
yaitu Nabi Muhammad saw yang membawa umat manusia dari zaman jahiliyah menuju
zaman kejayaan. Dengan demikian, setiap orang merupakan pemimpin yang harus
membawa sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain dan organisasi.
Untuk melahirkan
pemimpin-pemimpin baru yang akan melanjutkan estafet organisasi, maka perlu
dilakukan suatu langkah kaderisasi. Oleh karena itu, kaderisasi harus dilakukan
secara terus-menerus untuk melakukan regenerasi dan menjamin kelangsungan
organisasi. Agar tujuan kaderisasi dapat dicapai dan dijalankan dengan baik,
maka disusunlah kurikulum kaderisasi yang dinamakan Leadership School (LS).
Leadership School merupakan suatu pedoman yang menjadi arahan
dari proses kaderisasi dimana mahasiswa baru dibekali konsep kepemimpinan agar
mampu menjadi pribadi mandiri sesuai dengan norma-norma agama. Leadership School ini akan mengembangkan
dua aspek kepemimpinan yaitu diri (self) dan organisasi (organization).
B.
Landasan Kaderisasi
Kaderisasi ini berlandaskan pada:
1.
Firman Allah SWT dalam Alquran
“Ingatlah ketika Tuhan
berfirman kepada para Malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang
khilafah di muka bumi”. Mereka berkata : “Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
menyucikan Engkau?”. Dia berfirman :”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui.”.”(QS Albaqarah : 30)
2.
Hadis Rasulullah saw
a.
“Setiap orang adalah pemimpin dan akan dipertanggung
jawabkan atas apa yang telah dilakukannya.” (HR. Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dari Ibnu
Umar)
b. "Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat
kepada orang lain.”(Riwayat al-Baihaqi, Sahih al-Jami'
al-Shaghir wa Ziyadatihi, al-Maktab al-Islami, cetakan ke-3, Beirut, 1408H,
no:3289)
3.
Undang-undang SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1
ayat 1 yang menyatakan :
”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
4.
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART) BEM Himatika ‘Identika’ UPI 2013
a.
ART Pasal 2 tentang asas.
b.
ART Pasal 3 tentang syarat anggota.
c.
AD Pasal 9 ayat 2
“Mewujudkan
Himatika ‘Identika’ UPI yang dinamis, kokoh, mandiri, dan terintegrasi.
d.
AD Pasal 10 ayat 2
“Mengembangkan
potensi kecerdasan, kreativitas, keterampilan, minat, dan bakat anggotanya.”
e.
AD Pasal 10 ayat 5
“Membina
kebersamaan dan kekeluargaan di lingkungan Himatika ‘Identika’ UPI.”
f.
AD Pasal 11 ayat 2
“Anggota
Himatika ‘Identika’ UPI terdiri dari anggota muda dan anggota biasa.”
5.
Garis-Garis Besar Program
Kerja (GBPK) BEM Himatika ‘Identika’ UPI 2013
a.
GBPK Bab II 1.2, 1.3
b.
GBPK Bab III 2.4, 2.5, 2.7
6.
Garis-Garis Besar Kebijakan
Pengurus (GBKP) BEM Himatika ‘Identika’ UPI 2013
a.
GBKP Pasal 1 ayat 5 tentang
kebebasan berpendapat.
b. GBKP Pasal 2 ayat 6 tentang
kebijakan strategis Departemen Pengembangan Organisasi.
7.
Undang-Undang Pengaderan BEM REMA
UPI
8. Undang-Undang Himpunan
Mahasiswa Matematika ‘Identika’ UPI Nomor 01 tahun 2013 tentang Pengaderan
II. KONSEP
DASAR KADERISASI
A.
Tujuan Kaderisasi
Tujuan kaderisasi ini terdiri atas:
1.
Tujuan Umum
Membentuk karakter kepemimpinan anggota Himatika ‘Identika’
UPI dan regenerasi kepengurusan Himatika 'Identika' UPI, serta membentuk anggota
muda yang memiliki aspek kepemimpinan, yaitu diri (self) dan organisasi (organization).
2.
Tujuan Khusus
a.
Menumbuhkan sikap kepemimpinan diri sebagai berikut;
1)
benar (shiddiq)
2)
dapat dipercaya (amanah)
3)
menyampaikan (tabligh)
4)
cerdas (fathanah)
b.
Menumbuhkan sikap kepemimpinan organisasi sebagai
berikut;
1)
loyal
2)
militan
3)
solidaritas
B.
Objek Kaderisasi
Objek kaderisasi adalah anggota muda Himatika ‘Identika’
UPI.
C.
Subjek Kaderisasi
Subjek kaderisasi adalah panitia kaderisasi yang terdiri
dari pengurus BEM Himatika ‘Identika’ UPI dan anggota Himatika ‘Identika’ UPI.
III.
OPERASIONAL KADERISASI
A.
Alur Kaderisasi
Alur kaderisasi ini terdiri atas 3 tahap, yaitu:
1.
Tahap Dasar
Tahap dasar adalah tahapan yang diikuti anggota muda
untuk mengetahui minat dan potensi anggota muda terhadap Himatika ‘Identika’
UPI, mengenalkan Jurusan Pendidikan Matematika, dan membina kepribadian
anggota.
2.
Tahap Menengah
Tahap menengah adalah tahapan yang diikuti anggota muda
untuk melatih jiwa kepemimpinan, membina dan mengembangkan kemampuan nalar dan
manajerial organisasi, untuk melatih anggota muda menjadi anggota biasa, serta
memberikan sertifikasi anggota biasa.
3.
Tahap Aplikasi
Tahap aplikasi adalah tahap implementasi dari tahap dasar
dan tahap menengah berupa pelibatan anggota dalam seluruh kegiatan organisasi
baik internal maupun eksternal Himatika 'Identika' UPI.
B.
Mekanisme Alur
Kaderisasi
Mekanisme alur kaderisasi ini terdiri atas :
1.
Tahap Dasar :
a.
GAMMA (Registrasi Anggota Muda Matematika)
1)
Tujuan:
a)
Mendata mahasiswa baru Jurusan Pendidikan Matematika UPI.
b)
Memberikan gambaran tentang BEM Himatika ‘Identika’ UPI.
c) Mengenalkan pengurus BEM Himatika ‘Identika’ UPI kepada
mahasiswa baru Jurusan Pendidikan Matematika UPI.
d) Mengidentifikasi minat dan potensi mahasiswa baru Jurusan
Pendidikan Matematika dalam berorganisasi.
2)
Deskripsi Kegiatan:
Kegiatan pendataan mahasiswa baru Jurusan Pendidikan
Matematika, pengidentifikasian minat dan potensi mahasiswa baru Jurusan
Pendidikan Matematika melalui tes minat, sosialisasi tentang BEM Himatika ‘Identika’
UPI, dan ajang perkenalan antara
pengurus BEM Himatika ‘Identika’ UPI dengan mahasiswa baru Jurusan
Pendidikan Matematika.
b.
METRIK (Masa Orientasi Jurusan Pendidikan Matematika)
1)
Tujuan :
Mengenalkan Jurusan Pendidikan Matematika dan Himatika ‘Identika’ UPI
kepada mahasiswa baru Jurusan Pendidikan Matematika.
2) Deskripsi Kegiatan:
Pengenalan Jurusan Pendidikan Matematika beserta civitas akademiknya.
c.
MABIM (Masa Bimbingan)
1)
Tujuan :
a)
Mengembangkan pola pikir siswa menjadi mahasiswa.
b)
Menjelaskan kepada anggota muda bagaimana sistem
perkuliahan dan strategi belajar di universitas.
c)
Mengarahkan kecerdasan emosional dan spiritual anggota
muda ke arah yang baik.
d)
Memberikan bekal kepada anggota muda berupa orientasi
jurusan dan profil pekerjaan di Jurusan Pendidikan Matematika.
e) Mengembangkan kemampuan entrepreneurship anggota muda di dunia mahasiswa.
f) Melatih keterampilan komunikasi anggota muda.
g) Menumbuhkan rasa kekeluargaan antar anggota muda Himatika
‘Identika’ UPI.
2)
Deskripsi Kegiatan:
Kegiatan bimbingan oleh tutor yang diikuti oleh anggota
muda dengan cara pengelompokan dan mengadakan pertemuan-pertemuan rutin selama
proses kaderisasi.
2.
Tahap Menengah:
a.
LKM-PM (Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Pendidikan
Matematika)
1)
Tujuan :
a)
Memberikan pengetahuan tentang sejarah pergerakan
mahasiswa.
b)
Menumbuhkan sikap kepemimpinan organisasi.
c)
Mengembangkan kemampuan manajemen kegiatan dan rapat.
d) Melatih pola pikir dalam pemecahan masalah dan atau
manajemen konflik.
e)
Melatih keterampilan dalam mengatur jalannya persidangan.
f)
Melatih kemampuan manajemen organisasi dan kerja tim.
g)
Memberikan keterampilan dan keberanian menyampaikan
aspirasi.
h) Melatih kemampuan manajemen isu dan propaganda serta
pengetahuan tentang aksi.
i)
Pemilihan dan pengangkatan Ketua Pelaksana MUMAS.
2)
Deskripsi Kegiatan:
Latihan kepemimpinan mahasiswa ini berupa pemberian
materi secara klasikal, simulasi, dan diskusi.
b.
LAMDA (Latihan Kepemimpinan Anggota Muda)
1)
Tujuan:
a)
Menilai kelayakan anggota muda menjadi anggota biasa.
b)
Melatih fisik dan mental anggota muda.
c)
Mengaplikasikan materi dari MABIM dan LKM-PM.
d)
Pemilihan dan pengangkatan ketua angkatan.
2)
Deskripsi Kegiatan:
Kegiatan lapangan yang mengaplikasikan materi-materi dari
MABIM dan LKM-PM.
IV.
MEKANISME EVALUASI
A.
Evaluasi Objek
Kaderisasi
Evaluasi ini dilakukan dengan cara menilai setiap anggota
muda dari setiap kegiatan kaderisasi. Penilaian dilakukan menggunakan instrumen
berdasarkan parameter yang telah ditentukan dan dilaksanakan oleh tim monitoring and evaluating. Kegiatan penilaian
ini dilakukan pada saat kegiatan kaderisasi dan setelah kegiatan kaderisasi.
B.
Evaluasi Program Kaderisasi
Evaluasi terhadap program kaderisasi dilaksanakan oleh
Ketua BEM Himatika ‘Identika’ UPI, subjek kaderisasi, dan DPM Himatika
‘Identika’ UPI dengan mempertimbangkan ketercapaian tujuan dan keefektifan dari
setiap kegiatan kaderisasi.
V.
PENUTUP
Demikian kurikulum kaderisasi ini dibuat agar menjadi
arahan sehingga Himatika ‘Identika’ UPI bisa mencetak kader-kader yang shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah.
Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak
bukit,
jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
yang tumbuh di tepi danau.
Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
jadilah rumput, tetapi rumput yang
memperkuat tanggul pinggiran jalan.
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya,
jadilah saja jalan
kecil,
tetapi jalan setapak yang
membawa orang ke mata air.
Tidaklah semua menjadi kapten,
tentu harus ada awak kapalnya.
Bukan besar kecilnya tugas
yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu.
Jadilah saja dirimu
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri
(Taufiq Ismail – Kerendahan Hati)
Kepemimpinan adalah gabungan unsur-unsur
kecerdasan, sifat amanah (dapat dipercaya), rasa kemanusiaan, keberanian, serta
disiplin. Hanya ketika seseorang memiliki kelima unsur
ini menjadi satu dalam dirinya, masing-masing dalam porsi yang tepat, baru dia
layak dan bisa menjadi seorang pemimpin sejati.
(Sun Tzu)