I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pemimpin merupakan hal
yang sangat penting dari bagian kehidupan manusia. Sepanjang sejarah, pemimpin
senantiasa mampu mengubah wujud dunia untuk menjadi lebih baik. Seorang
pemimpin Islam yaitu Nabi Muhammad saw yang membawa umat manusia dari zaman jahiliyah menuju zaman kejayaan.
Dengan demikian, setiap orang merupakan pemimpin yang harus membawa sesuatu
yang bermanfaat bagi orang lain dan organisasi.
Untuk melahirkan
pemimpin-pemimpin baru yang akan melanjutkan estafet organisasi, maka perlu
dilakukan suatu langkah kaderisasi. Kaderisasi harus dilakukan secara
terus-menerus untuk melakukan regenerasi dan menjamin kelangsungan organisasi.
Agar tujuan kaderisasi dapat dicapai dan dijalankan dengan baik, maka
disusunlah kurikulum kaderisasi yang dinamakan Leadership School (LS).
Leadership School merupakan suatu pedoman yang menjadi
arahan dari proses kaderisasi dimana mahasiswa baru dibekali konsep
kepemimpinan agar mampu menjadi pribadi mandiri sesuai dengan norma-norma
agama. Leadership School ini akan
mengembangkan dua aspek yaitu kepemimpinan diri (self) dan kepemimpinan
dalam berorganisasi (organization).
B.
Landasan Kaderisasi
Kaderisasi ini berlandaskan pada:
1.
Q.S. Albaqarah: 30
2.
Hadis Rasulullah saw
3.
Undang-undang SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1
ayat 1
4.
Undang-Undang Pengaderan BEM
REMA UPI
5.
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART) BEM Himatika ‘Identika’ UPI 2013
a.
AD Pasal 9 ayat 2
b.
AD Pasal 10 ayat 2
c.
AD Pasal 10 ayat 5
d.
AD Pasal 11 ayat 2
e.
ART Pasal 2 tentang asas.
f.
ART Pasal 3 tentang syarat anggota.
6.
Garis-Garis Besar Program
Kerja (GBPK) BEM Himatika ‘Identika’ UPI 2013
a.
GBPK Bab II 1.2, 1.3
b.
GBPK Bab III 2.4, 2.5, 2.7
7.
Garis-Garis Besar Kebijakan
Pengurus (GBKP) BEM Himatika ‘Identika’ UPI 2013
a.
GBKP Pasal 1 ayat 5 tentang
kebebasan berpendapat.
b. GBKP Pasal 2 ayat 6 tentang
kebijakan strategis Departemen Pengembangan Organisasi.
II. KONSEP
DASAR KADERISASI
A.
Objek Kaderisasi
Objek kaderisasi adalah anggota muda Himatika ‘Identika’
UPI.
B.
Subjek Kaderisasi
Subjek kaderisasi adalah panitia kaderisasi yang terdiri
dari pengurus BEM Himatika ‘Identika’ UPI dan anggota Himatika ‘Identika’ UPI.
C.
Tujuan Kaderisasi
Tujuan kaderisasi ini terdiri atas:
1.
Tujuan Umum
Membentuk karakter kepemimpinan anggota Himatika ‘Identika’
UPI dan regenerasi kepengurusan Himatika 'Identika' UPI, serta membentuk
anggota muda yang memiliki sikap yaitu kepemimpinan diri (self) dan kepemimpinan dalam berorganisasi (organization).
2.
Tujuan Khusus
a.
Menumbuhkan sikap kepemimpinan diri sebagai berikut;
1)
Shiddiq
Objek kaderisasi senantiasa berkata jujur dan bertindak sesuai
norma-norma yang berlaku.
2)
Amanah
Objek kaderisasi dapat dipercaya untuk mengemban tugas
yang diberikan.
3)
Tabligh
Objek kaderisasi senantiasa menyampaikan kebenaran.
4)
Fathanah
Objek kaderisasi mampu memecahkan permasalahan terutama di
bidang akademik, organisasi, dan spiritual.
b.
Menumbuhkan sikap kepemimpinan organisasi sebagai
berikut;
1)
Religius
Objek kaderisasi memiliki
landasan spiritual dan menjalankan syariat agama di lingkungan organisasi.
2)
Loyal
Objek kaderisasi mampu
bersikap setia dan mengabdikan diri pada organisasi.
3)
Militan
Objek kaderisasi mempunyai
semangat yang tinggi dalam berorganisasi.
4)
Solider
Objek
kaderisasi bias menciptakan sifat
satu rasa dalam berorganisasi.
III.
OPERASIONAL KADERISASI
A.
Alur Kaderisasi
Alur kaderisasi ini terdiri atas tiga tahap, yaitu:
1.
Tahap Dasar
Tahap dasar adalah tahapan yang dilaksanakan untuk
mengetahui minat dan potensi anggota muda terhadap Himatika ‘Identika’ UPI, mengenalkan
Jurusan Pendidikan Matematika, dan membina kepribadian anggota.
2.
Tahap Menengah
Tahap menengah adalah tahapan yang diikuti anggota muda
untuk melatih jiwa kepemimpinan, membina kemampuan nalar dan manajerial
organisasi,dan melatih anggota muda menjadi anggota biasa, serta memberikan
sertifikasi anggota biasa.
3.
Tahap Aplikasi
Tahap aplikasi adalah tahap implementasi dari tahap dasar
dan tahap menengah berupa pelibatan anggota dalam seluruh kegiatan organisasi
baik internal maupun eksternal Himatika 'Identika' UPI.
B.
Mekanisme Alur
Kaderisasi
Mekanisme alur kaderisasi ini terdiri atas :
1.
Tahap Dasar :
a.
LOGIC (Log In to Mathematics)
1)
Tujuan:
a)
Mendata mahasiswa baru Jurusan Pendidikan Matematika UPI.
b) Mengidentifikasi minat dan potensi mahasiswa baru Jurusan
Pendidikan Matematika dalam berorganisasi.
c)
Memberikan gambaran tentang BEM Himatika ‘Identika’ UPI
dan DPM Himatika ‘Identika’ UPI.
d) Mengenalkan pengurus BEM Himatika ‘Identika’ UPI dan DPM
Himatika ‘Identika’ UPI kepada mahasiswa baru Jurusan Pendidikan Matematika UPI.
2)
Deskripsi Kegiatan:
Kegiatan pendataan mahasiswa baru Jurusan Pendidikan
Matematika, pengidentifikasian minat dan potensi mahasiswa baru Jurusan
Pendidikan Matematika melalui tes minat, sosialisasi tentang BEM Himatika ‘Identika’
UPI, dan ajang perkenalan antara
pengurus BEM Himatika ‘Identika’ UPI dengan mahasiswa baru Jurusan
Pendidikan Matematika.
b.
FORMATION (First Orientation for
Mathematics Introduction)
1)
Tujuan:
a) Mengenalkan Jurusan Pendidikan Matematika dan Himatika
‘Identika’ UPI kepada mahasiswa baru Jurusan Pendidikan Matematika.
b) Membangkitkan rasa ketertarikan mahasiswa kepada jurusan Pendidikan Matematika dan
Himatika ‘Identika; UPI
2)
Deskripsi Kegiatan
Pengenalan Jurusan Pendidikan Matematika beserta civitas akademiknya.
c.
MABIM (Masa Bimbingan)
1)
Tujuan:
a)
Mengembangkan pola pikir siswa menjadi mahasiswa.
b)
Menjelaskan kepada anggota muda bagaimana sistem
perkuliahan dan strategi belajar di universitas.
c)
Mengarahkan kecerdasan emosional dan spiritual anggota
muda ke arah yang baik.
d)
Memberikan bekal kepada anggota muda berupa orientasi
jurusan dan profil pekerjaan di Jurusan Pendidikan Matematika.
e) Mengembangkan kemampuan entrepreneurship anggota muda di dunia mahasiswa.
f) Melatih keterampilan komunikasi anggota muda.
g) Menumbuhkan rasa kekeluargaan antar anggota muda Himatika
‘Identika’ UPI.
h)
Mengajar tata cara membaca Alquran
2)
Deskripsi Kegiatan:
Kegiatan bimbingan oleh tutor yang diikuti oleh anggota
muda dengan cara pengelompokan dan mengadakan pertemuan-pertemuan rutin selama
proses kaderisasi dengan konsep ta’aruf,
tafahum, ta’awun, takaful, dan itsar.
2.
Tahap Menengah:
a.
LEMMA-PM (Latihan dan Pembinaan Mahasiswa-Pendidikan Matematika)
1)
Tujuan :
a)
Memberikan pemahaman tentang organisasi.
b)
Menumbuhkan sikap kepemimpinan organisasi.
c) Melatih pola pikir dalam pemecahan masalah dan atau
manajemen konflik.
d)
Melatih kemampuan manajemen organisasi dan kerja tim.
e)
Memberikan keterampilan dan keberanian menyampaikan
aspirasi.
f)
Pembiasaan tentang kegiatan spiritual dan jasmani.
g)
Pemilihan dan pengangkatan ketua angkatan.
h)
Pemilihan dan pengangkatan Ketua Pelaksana MUMAS.
2)
Deskripsi Kegiatan:
Kegiatan ini berupa pembinaan kepemimpinan yang meliputi aspek
spiritual, afektif, kognitif, dan psikomotor. Pelaksanaannya berupa pemberian materi
secara klasikal, simulasi, dan games serta
pemberian tugas kelompok.
b.
LAMDA (Latihan Kepemimpinan Anggota Muda)
1)
Tujuan:
a)
Pengukuhan dan pelantikan anggota muda ke anggota biasa.
b)
Melatih fisik dan mental anggota muda.
c)
Mengaplikasikan materi dari MABIM dan LEMMA-PM.
2)
Deskripsi Kegiatan:
Kegiatan lapangan yang mengaplikasikan materi-materi dari
MABIM dan LEMMA-PM.
IV.
MEKANISME EVALUASI
A.
Evaluasi Objek
Kaderisasi
Evaluasi terhadap objek kaderisasi dilakukan dengan cara
menilai setiap anggota muda dari setiap kegiatan kaderisasi. Penilaian
dilakukan menggunakan instrumen berdasarkan parameter yang telah ditentukan dan
dilaksanakan oleh tim monitoring and evaluating
(MONEV). Kegiatan penilaian ini dilakukan pada saat kegiatan kaderisasi dan
setelah kegiatan kaderisasi.
B.
Evaluasi Program
Kaderisasi
Evaluasi terhadap program kaderisasi dilaksanakan oleh
Ketua BEM Himatika ‘Identika’ UPI, subjek kaderisasi, dan DPM Himatika
‘Identika’ UPI dengan mempertimbangkan ketercapaian tujuan dan keefektifan dari
setiap kegiatan kaderisasi.
V.
PENUTUP
Demikian kurikulum kaderisasi ini dibuat agar menjadi
arahan sehingga Himatika ‘Identika’ UPI bisa mencetak kader-kader yang shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah.
“Kepemimpinan adalah gabungan unsur-unsur
kecerdasan, sifat amanah (dapat dipercaya), rasa kemanusiaan, keberanian, serta
disiplin. Hanya ketika seseorang memiliki kelima unsur ini menjadi satu dalam
dirinya, masing-masing dalam porsi yang tepat, baru dia layak dan bisa menjadi
seorang pemimpin sejati.” (Sun Tzu)
VI.LAMPIRAN
A. Landasan Kaderisasi
1.
Q.S Al-Baqarah: 30
“Ingatlah ketika Tuhan berfirman kepada
para Malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khilafah di muka
bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?”. Dia
berfirman:”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
2.
Hadis
Rasulullah saw
a. “Setiap
orang adalah pemimpin dan akan dipertanggung jawabkan atas apa yang telah
dilakukannya.” (HR.
Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dari Ibnu Umar)
b. ”Sebaik-baiknya manusia adalah yang
memberi manfaat kepada orang lain.”(Riwayat Al-Baihaqi,
Sahih Al-Jami' al-Shaghir wa Ziyadatihi, Al-Maktabal-Islami, cetakan ke-3,
Beirut, 1408H, nomor: 3289)
3.
Undang-undang
SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 ayat 1 yang menyatakan :
”Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.”
4.
Undang-Undang
Pengaderan BEM REMA UPI
5. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) BEM Himatika ‘Identika’
UPI 2013
a.
AD Pasal 9
ayat 2
“Mewujudkan Himatika ‘Identika’ UPI
yang dinamis, kokoh, mandiri, dan terintegrasi. ”
b.
AD Pasal 10
ayat 2
“Mengembangkan potensi kecerdasan,
kreativitas, keterampilan, minat, dan
bakat anggotanya.”
c.
AD Pasal 10
ayat 5
“Membina kebersamaan dan kekeluargaan
di lingkungan Himatika ‘Identika’ UPI.”
d.
AD Pasal 11
ayat 2
“Anggota Himatika ‘Identika’ UPI
terdiri dari anggota muda dan anggota biasa.”
e.
ART Pasal 2
tentang asas.
“Asas kemahasiswaan artinya segala
aktivitas Himatika ’Identika’ UPI dilaksanakan dari, oleh, dan untuk mahasiswa
serta menjunjung tinggi nilai integritas”
f.
ART Pasal 3
tentang syarat anggota.
“Anggota muda ialah mahasiswa Jurusan
Pendidikan Matematika FPMIPA UPI yang belum mengikuti atau tidak lulus dalam
rangkaian pengaderan yang diselenggarakan oleh BEM Himatika ’Identika’ UPI.”
“Anggota biasa ialah mahasiswa Jurusan
Pendidikan Matematika FPMIPA UPI yang telah dinyatakan lulus dalam rangkaian
pengaderan yang diselenggarakan oleh BEM
Himatika ’Identika’ UPI.”
6. Garis-Garis
Besar Program Kerja (GBPK) BEM Himatika ‘Identika’ UPI 2013
a.
GBPK Bab II
1.2
Asas
Kekeluargaan
Setiap
usaha dan aktivitas Himatika ’Identika’ UPI harus merupakan usaha bersama yang
dapat melibatkan anggota secara aktif dan mampu menanamkan rasa kekeluargaan.
1.3
Asas
Kemasyarakatan
Setiap
usaha dan aktivitas Himatika ’Identika’ UPI harus mencerminkan tanggung jawab
sosial sebagai bagian dari masyarakat dan dapat dirasakan keberadaannya oleh
masyarakat.
b. GBPK Bab III
2.4 Bidang Organisasi Kemahasiswaan Himatika ’Identika’
UPI dalam kegiatannya harus berorientasi
pada mekanisme organisasi yang stabil, terpadu, terarah, dan mandiri.
2.5 Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM)
Himatika ’Identika’ UPI harus dapat mempersiapkan SDM yang mempunyai daya
saing.
2.7 Bidang Kerohanian Himatika ’Identika’ UPI berusaha
memfasilitasi untuk membantu anggotanya dalam meningkatkan tata kehidupan dan
membina diri sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
7. Garis-Garis
Besar Kebijakan Pengurus (GBKP) BEM Himatika ‘Identika’ UPI 2013
a. GBKP Pasal 1
ayat 5 tentang kebebasan berpendapat
“Memberikan
kesempatan kepada pengurus untuk menyalurkan ide dan gagasannya secara bebas,
terbatas demi kemajuan organisasi.”
b. GBKP Pasal 2
ayat 6 tentang kebijakan strategis Departemen Pengembangan Organisasi.
6. Departemen
Pengembangan Organisasi
6.1
Meningkatkan kualitas kader melalui alur kaderisasi yang optimal dan
berkesinambungan dalam rangka pengembangan organisasi ke arah yang lebih baik.
6.2 Meningkatkan kualitas pengurus dengan melaksanakan proses upgrading yang berkesinambungan.
6.3
Mengkaji kurikulum kaderisasi yang telah dan akan digunakan dalam kaderisasi
B. FORMAT PENILAIAN KADERISASI
Dalam proses kaderisasi di
Himatika ‘Identika’ UPI dilakukan dalam beberapa tahapan
meliputi tahap dasar, menengah, dan aplikasi. Namun, tahap yang dinilai hanya pada tahap dasar dan menengah. Adapun penjelasan
penilaian dalam tahapan-tahapan tersebut, antara lain:
1.
LOGIC
(Log
In To Mathematics)
a. Tahap Awal
Pada
tahap ini, dilakukan pendataan terhadap anggota muda secara tertulis dan
wawancara. Hal yang dinilai pada tahap ini adalah aspek kehadiran. Parameter
yang digunakan dalam penilaian ini yaitu anggota muda dikatakan hadir apabila
mengisi presensi yang disediakan panitia pada waktu yang telah ditentukan,
sehingga ia mendapatkan poin 25.
b. Tahap Akhir
Kegiatan
pada tahap ini berupa outbond.
Anggota muda dibagi menjadi beberapa kelompok didampingi oleh pembimbing
kelompok sehingga untuk efektifitas penilaian dilakukan oleh pembimbing
kelompok. Hal-hal yang dinilai, yaitu kehadiran, afektivitas, dan kelengkapan
barang-barang yang harus dibawa. Nilai akumulasi maksimal adalah 75 poin,
dengan proporsi kehadiran sebesar 25 poin, afektivitas sebesar 30 poin, dan
kelengkapan barang yang di bawa sebesar 20 poin.
Parameter yang digunakan dalam
penilaian adalah sebagai berikut:
1. Kehadiran
Anggota
muda dikatakan hadir apabila mengisi presensi yang disediakan panitia pada
waktu yang telah ditentukan, sehingga ia mendapatkan poin 25. Apabila
terlambat, proporsi nilai ditentukan oleh MONEV yang disesuaikan sengan jam
kedatangan anggota muda.
2.
Afektivitas
Penilaian
afektivitas dilihat dari keaktifan mengungkapkan pendapat (bukan berpartisipasi
dalam permainan pos), seperti menjawab hikmah dari permainan yang sudah
dilakukan. Proporsi penilaian dari 30 poin maksimal disesuaikan dengan
kesepakatan MONEV.
3.
Kelengkapan
Barang-Barang
Penilaian
ini dilihat dari kelengkapan barang-barang yang harus dibawa. Proporsi
penilaian dari 20 poin maksimal, disesuaikan dengan kesepakatan MONEV.
2.
FORMATION (First Orientation for Mathematics Introductions)
Penilaian
FORMATION, dilakukan di dalam ruangan. Beberapa MONEV ditempatkan di berbagai tempat yang strategis
untuk mengawasi. Hal-hal yang dinilai adalah kehadiran, keaktifan, dan buku
MOKA-KU. Nilai akumulasi maksimal adalah
100 poin, dengan proporsi kehadiran sebesar 60 poin, afektivitas sebesar 10
poin, dan buku MOKA-KU sebesar 30 poin. Parameter yang digunakan dalam
penilaian adalah sebagai berikut:
a. Anggota muda dikatakan hadir apabila
mengisi presensi yang disediakan panitia pada waktu yang telah ditentukan,
sehingga ia mendapatkan poin 60.
b. Penilaian afektivitas, dilihat dari keaktifan
mengungkapkan pendapat atau bertanya kepada pemateri. Untuk proporsi yang
digunakan dari 10 poin maksimal yang didapatkan, disesuaikan dengan kesepakatan
MONEV.
c. Penilaian buku MOKA-KU, dilihat dari
kesesuaian buku yang ditugaskan oleh BEM
REMA UPI, jumlah kolom biodata yang terisi, dan banyaknya UKM UPI yang
dikunjungi. Untuk proporsi yang digunakan dari 30 poin maksimal yang
didapatkan, disesuaikan dengan kesepakatan MONEV.
3.
LEMMA-PM (Latihan
dan Pembinaan Mahasiswa-Pendidikan Matematika)
Sebelum LEMMA-PM dilaksanakan, terlebih
dahulu dibacakan MOU dan atribut yang kemudian disepakati dan ditandatangani oleh perwakilan peserta. MOU
dibuat oleh MONEV dengan sepengetahuan Ketua BEM Himatika ‘Identika’ dan ketua
pelaksana. Di dalam MOU tersebut terdapat hal-hal yang harus dipatuhi peserta,
apabila dilanggar, maka akan diberlakukan pengurangan poin. Hal-hal yang
dinilai dalam LEMMA-PM ini antara lain:
a. Kehadiran
·
Poin
maksimal seluruh kehadiran 240 poin.
·
Poin per hari
= (240)/(jumlah hari)
b. Afektivitas
Poin maksimal dari seluruh keaktifan 60
poin.
c. Buku Ta’aruf
d. Buku Ta’aruf yang dikerjakan sesuai
dengan ketentuan diberikan maksimal 100 poin.
4.
MABIM (Masa Bimbingan)
Penilaian pada kegiatan MABIM,
diserahkan kepada biro mentor. MONEV memberikan penilaian mentoring maksimal 100
poin, untuk aspek-aspek penilaiannya diserahkan pada ketetapan yang telah
ditentukan oleh biro mentor.
5.
LAMDA (Latihan Kepemimpinan Anggota
Muda)
Kehadiran merupakan aspek penilaian
penting dalam LAMDA. Poin yang diberikan selama kegiatan LAMDA adalah 300 poin.
Sebelum pelaksanaan LAMDA dilakukan rekap nilai sementara. Jika peserta
memiliki akumulasi poin < 450 ,maka diberi tugas tambahan. Tugas tersebut di
kategorikan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
a. Tugas berat, yaitu tugas yang diberikan
kepada peserta yang memiliki kekurangan poin antara 101-150 poin.
b. Tugas sedang, yaitu tugas yang
diberikan kepada peserta yang memiliki kekurangan poin antara 51-100 poin.
c. Tugas ringan, yaitu tugas yang
diberikan kepada peserta yang memiliki kekurangan poin antara 1-50.
Akumulasi
poin maksimal adalah 1000 poin dengan rincian :
a. LOGIC 100 poin
b. FORMATION 100 poin
c. LEMMA-PM 500 poin
d. LAMDA 300 poin
Keterangan :
Kriteria kelulusan
Batas kelulusan yang ditetapkan adalah
sebesar 750 poin.
0 komentar:
Posting Komentar